Kumpulan Artikel Pemberdayaan Komunitas : Arsip Pribadi
Pemberdayaan Komunitas | Corporate Social Responsibility | Program Pemberdayaan Masyarakat | Pemberdayaan Masyarakat Petani | Pemberdayaan Masyarakat Nelayan dan Pesisir | Program Pengentasan Kemiskinan | Pekerja Sosial
Sabtu, 29 Januari 2011
Kekuatan Zakat Berdayakan Umat: Lewat Budi Daya Jamur Tiram
Masih banyak orang yang menyepelekan kekuatan zakat di masyarakat.
Padahal bila zakat dimanfaatkan secara optimal dan kreatif, akan banyak
orang yang kurang mampu terangkat perekonomiannya dan lolos dari jurang
kemiskinan.
Label:
budiaya jamur,
community development,
jamur tiram,
zakat
Minggu, 23 Januari 2011
Indikator Keberhasilan Pemberdayaan Komunitas
Apa Indikator Keberhasilan CD ?
- Keberlanjutan organisasi-organisasi komunitas yang telah terbangun
- Keberlanjutan dana dan program oleh komunitas
- Keberlanjutan visi, misi, prinsip dan nilai-nilai yang dianut dalam pelaksanaan CD program
Perencanaan Partisipatif
A. Berbagai
Kelemahan Proses Awal Proyek
Umumnya proses
awal proyek didominasi oleh ahli-ahli teknik dan ekonomi yang lebih
menekankan pada infrastruktur, anggaran, jadwal dan kuantifikasi. Cara-cara berfikir para
profesional, badan-badan (organisasi) pembangunan dan pelaksanaannya mengandung
‘bias anti si miskin’ (melenceng dan cenderung
menjauhi dan tidak memihak si miskin).
Sabtu, 22 Januari 2011
Dinamika Kelompok
Tulisan ini membahas prinsip-prinsip dan cara
bekerja bersama dalam/ dengan kelompok, atau bekerja secara berkelompok; yang
sekarang lebih dikenal dengan istilah “Dinamika
Kelompok” (group dynamics). Kelompok dalam pengertian ini bisa saja merupakan
suatu kelompok kerja kecil, suatu acara pertemuan atau rapat rutin, atau suatu
seminar lokakarya perencanaan program/proyek perencanaan jangka panjang.
Jumat, 21 Januari 2011
Keterampilan Pokok Pekerja Pemberdayaan Komunitas
Bagian ini
membahas keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan oleh se-orang pekerja
pengembangan komunitas agar mampu memainkan peran-peran yang telah dibahas
sebelumnya. Berbagai keterampilan yang
akan dibahas di sini dapat menjadi modal dasar bagi para pekerja pengembangan
komunitas agar mampu memainkan satu atau dua peran yang telah dibahas.
A. Masalah Dengan ‘Buku Pintar’, ‘Resep’
dan/atau ‘Petunjuk Teknis’
Tidak pernah ada jalan pintas untuk mempelajari dan
meningkatkan ke-terampilan dalam pengembangan komunitas. Berbagai buku, manual, petunjuk
teknis yang ‘mengajarkan’ kepada para pekerja pengembangan
komunitas bagaimana cara melakukan tugasnya dengan pendekatan “buku
pintar memasak” (cook book) telah diterbitkan. Buku-buku ini memberi urutan instruksi
bagaimana melakukan pekerjaan pengembangan komunitas, bagaimana melakukan
kajian kebutuhan (need assement), bagaimana memimpin rapat dan
sebagainya. Buku seperti itu tentu saja
berguna sebagai sumber gagasan dan pandangan, tetapi seseorang tidak dapat
terampil dalam pengembangan komunitas hanya dengan belajar dari buku. Alasan paling prinsip adalah :
Peran-Peran Pokok Pengembangan Komunitas
Memperhatikan
definisi dasar dan prinsip-prinsip pengembangan komunitas sebagaimana telah
dibahas pada materi Pengertian Dasar Pengembangan Komunitas (Community
Development) dan Prinsip-prinsip
Pengembangan Komunitas, orang segera akan membayangkan bahwa pekerjaan ini
pastilah hanya dapat dilakukan oleh para profesional, spesialis atau setidaknya
oleh tenaga kerja yang dibayar. Tentu
saja pekerjaan pengembangan komunitas dapat dilakukan oleh personel seperti
yang baru disebutkan, tetapi keterampilan yang umumnya sangat menentukan
keberhasilan pengembangan komunitas bukanlah ‘keterampilan’ yang lumrah
seperti yang ada dalam persepsi umum.
Pengertian Dasar Pemberdayaan Masyarakat
A. Persoalan Dengan Jargon-jargon
Pemberdayaan,
setelah runtuhnya Pemerintahan Orde Baru dan bergulirnya proses reformasi telah
menjadi satu istilah yang semakin sering diucapkan orang. Satu kata yang sebelumnya hanya digunakan di
kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), belakangan ini semakin banyak
diucapkan oleh kalangan aparat pemerintahan dan bahkan oleh masyarakat
awam. Tidak jelas apakah istilah ini
diucapkan dengan pemahaman cukup atau sekedar karena ‘latah’. Pemberdayaan yang semula ‘kata yang haram
diucapkan oleh aparatur pemerintah dan dituliskan dalam dokumen resmi negara’,
kini semakin umum ditemukan di berbagai dokumen resmi pemerintah. Di dalam Tap MPR RI Nomor X/MPR/1998 istilah
ini mulai ditemukan dan lebih banyak lagi di dalam Ketetapan MPR RI hasil SU
MPR Tahun 1999. Jika benar bahwa istilah
ini ditulis dan diucapkan tanpa pemahaman akan makna yang sesungguhnya, maka
jadilah pemberdayaan sekedar ‘jargon’. Diucapkan beratus kali sehari tanpa arti dan bahkan
tanpa maksud.
Langganan:
Postingan (Atom)